Breaking News
Loading...
Kamis, 21 Februari 2013

7 hal menarik yang patut di renungkan dari steve jobs

00.11

Piemon c0de ~ 7 hal menarik yang patut di renungkan dari Steve Jobs Steve Jobs boleh dibilang sebagai Apple revolusioner. Dengan kepemimpinan yang sempurna, dia berhasil membawa Apple ke puncak. Di bawah ini ada 7 hal yang dapat dipetik dari sang maestro.

Dengan Steve Wozniak sebagai tandemnya, Jobs berhasil menciptakan berbagai produk yang akhirnya menjadi inspirasi perusahaan lain untuk membuat barang-barang elektronik sejenis.

Walaupun dalam buku karangan Walter Isaacson, Steve Jobs: The Exclusive Biography, Jobs adalah seorang yang keras dan perfeksionis, namun banyak hal unik di sekitarnya yang dapat dijadikan sebagai renungan.


Bantu orang lain semampumu

Suatu hari, mobil yang dikendarai Tim Smith, seorang pimpinan Applied Design Group, sedang mogok dan kebetulan berhenti tepat di depan rumah Jobs. Sebelum memanggil tukang servis, tiba-tiba Jobs dan istrinya menawarkan bantuan. Jobs menghubungi temannya seorang teknisi mobil dan membetulkan mobil Smith tersebut bersama-sama. Karena mobil tersebut tidak juga 'hidup,' akhirnya Smith menghubungi tenaga servis yang lebih ahli.

Pelajaran yang diambil adalah jangan pandang orang lain sebagai orang asing. Apabila Anda mampu membantunya, kenapa tidak, terlepas nantinya bantuan Anda akan menghasilkan atau tidak.


Akui kesalahan

Ketika Jobs baru saja kembali mempertimbangkan untuk kembali ke Apple, Michel Smith mengirimkan email yang sangat 'bersemangat' kepadanya. Dalam emailnya, Smith menulis, "Tolong, jangan kembali ke Apple karena Anda telah merusaknya." Perlu diketahui bahwa Jobs pernah 'dipecat' dari Apple karena beberapa hal yang salah satu kabarnya adalah dengan adanya Jobs di perusahaan Cupertino itu, Apple menjadi runtuh. Setelah menerima email dari Smith, Jobs membalasnya segera, "Anda mungkin benar, saya tidak perlu kembali ke Apple. Namun, ketika saya berhasil bawa Apple sukses, tolong berkaca dan sebut diri Anda sebagai orang bodoh." Smith membalas dengan nada angkuh, "Anggap saja aku sudah melakukannya Steve." Dalam balasannya, Jobs mengatakan bahwa dia tidak akan melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kali.

Pelajaran yang dapat diambil boleh saja Anda pintar dan hebat dalam segala hal, namun orang yang lebih hebat adalah seseorang yang berani mengakui kesalahannya sendiri.


Selalu ingat nama

Ryan McGeehan adalah seorang kepala keamanan di Facebook pergi menemui Jobs di sebuah supermarket bernama Whole Foods. Setelah bertemu dan berjabat tangan, mereka melakukan pembicaraan tentang apa saja. Di akhir pembicaraan, McGeehan berkata bahwa dia sangat senang dapat berjumpa dan ngobrol dengannya, Jobs membalas dengan menyebut nama McGeehan dan mengucapkan, "bye."

Pelajaran yang dapat diambil, jangan hanya kerena waktu atau jabatan, Anda dengan mudah melupakan siapa yang sedang Anda ajak bicara. Selain terlihat lucu, melupakan nama adalah salah satu hal yang tergolong tidak menghormati orang tersebut.


Orang pintar itu seksi

Di bulan Juni 2010, seorang pengembang dari India bernama Chaitanya Pandit sedang menyelesaikan sebuah aplikasi untuk iPad. seorang gadis di sebelahnya terkesan bukan hanya pada iPad yang Pandit bawa namun juga apa yang sedang dilakukannya. Sebagai catatan, pada bulan tersebut, iPad belum dirilis resmi di India. Setelah menyelesaikan aplikasinya, Pandit mengirimkannya ke Jobs dan menceritakan kejadian tersebut. Uniknya, ketika dihelatnya Apple Worldwide Developer Conference beberapa hari setelahnya, Jobs juga menampilkan email pandit tersebut di layar. Jobs mengatakan salah satu keunggulan dari iPad adalah untuk memikat cewek. Dalam email tersebut Pandit menuliskan, "Ini (iPad) seperti sihir. Aku sedang duduk di cafe membawa iPad dan tiba-tiba seorang cewek menemuiku. itulah buktinya."

Pelajaran yang dapat diambil, sekarang ini banyak pandangan miring yang mengisyaratkan bahwa orang pintar atau kutu buku itu adalah orang yang 'tidak asik.' Namun, dipadu dengan iPad, maka semuanya akan tercover. Memang sedikit berbau promosi, namun begitulah kenyataannya.


Jadilah seorang gentleman

Pada bulan April 2010 lalu, Maryam Qudus diterima bekerja di Apple sebagai pemagang. Di hari pertama kerjanya, setelah beristirahat, Qudus akan kembali bekerja. Ketika dia menuju pintu keluar, Qudus melihat orang yang sedang memegang gagang pintu adalah Steve Jobs, seorang petinggi Apple. Dengan segera Qudus mengambil alih gagang tersebut dan mempersilakan Jobs untuk mendahuluinya. Namun Jobs tetap memegang handle pintu tersebut, tersenyum dan berkata, "Silakan masuk duluan, saya akan masuk setelah Anda." Karena hal tersebut, Qudus mengungkapkan bahwa di hari pertama kerjanya, dia mendapatkan sesuatu yang sangat berharga.

Pelajaran yang dapat diambil, jangan pernah merasa tinggi hati karena jabatan atau pendapatan. Semuanya semu. Berbaik hatilah kepada orang lain, maka orang lain akan memberikan respek lebih kepada Anda.


Jangan takut kotor

Ketika bertemu dengan Jobs untuk pertama kali di suatu tempat pembuangan sampah di Palo Alto, Steve Bell dan istrinya bermaksud mengambil beberapa kompos gratis dari tempat tersebut untuk taman mereka. Bell menyadari bahwa dia tidak sendiri di tempat tersebut, ada tukang kebun lain di tempat tersebut yaitu Jobs. Setelah membuka pintu belakang Honda SUV mereka, dengan cekatan Jobs menggali kompos dari sampah dan menatanya secara rapi di kendaraan Bell.

Pelajaran yang dapat diambil, ingin melakukan suatu hal yang istimewa jangan takut untuk mengorotori tangan atau baju Anda. Dalam hal ini bukan menghalalkan segala cara, namun lebih untuk tidak pilih-pilih dalam bekerja.


Kita semua manusia

Mark Hull, seorang pembuat aplikasi Paranoid Android, pernah melihat Jobs lupa menutup dan meninggalkan penutup lubang pengisian bahan bakarnya terbuka dan tetap menjuntai. Hal tersebut sangat berbahaya apabila tiba-tiba ada percikan api yang tidak sengaja masuk ke tempat tersebut. Hull mengatakan, "Kecerobohan seperti itu menunjukkan bahwa kita tetap manusia walaupun dalam kasta yang tinggi."

Pelajaran yang dapat diambil adalah setinggi apapun jabatan kita, sebanyak apa harta yang kita punya dan lainnya, kita tetap manusia yang tak luput dari khilaf, salah dan kecerobohan yang dapat membuat orang lain atau diri sendiri terluka.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer